Menyiasati Pelaksanaan Praktikum yang Setiap Tahun Tidak Mendapat Alokasi Anggaran

Bagaimana bisa terjadi setiap tahun tidak tersedia anggaran biaya praktium memang bukan urusan dosen dan mahasiswa. Itu adalah kewenangann dan tanggung jawab para pengambil kebijakan. Tapi memberi dan menerima nilai praktikum sekedar sebagai hadiah tentu saja kemudian menjadi masalah moral dan etika bagi dosen dan mahasiswa. Dosen dan mahasiswa perlu bersama-sama mencari solusi. Solusi yang ditawarkan adalah melaksanakan praktikum secara gabungan untuk seluruh matakuliah dalam satu program studi/kelompok minat dan kemudian membiayai pelaksanaannya secara iuran oleh mahasiswa. Pelaksanaan praktikum secara gabungan diperlukan untuk menekan biaya yang perlu dikeluarkan dan untuk mengefisienkan penggunaan waktu. Biaya iuran yang telah dikeluarkan mahasiswa sekaligus dapat dijadikan dasar oleh para pengambil kebijakan di jurusan, fakultas, dan universitas untuk menentukan satuan nilai biaya praktikum secara wajar sesuai dengan anggaran biaya pendidikan yang selalu dikatakan telah meningkat. Bila kemudian anggaran biaya praktikum dicairkan maka anggaran yang dicairkan tersebut dikembalikan untuk dibagi-bagikan kembali kepada mahasiswa.

Untuk melaksanakan praktikum secara gabungan, ketua minat perlu terlebih dahulu pada awal semester mendaftar matakuliah minat yang ditawarkan pada semester yang bersangkutan dan kemudian menghubungi dosen untuk membahas rencana pelaksanaan praktikum gabungan. Praktikum gabungan mencakup pelaksanaan praktikum di lapangan pada hari pertama dan kemudian di laboratorium pada hari pertama. Dosen kemudian mempersiapkan topik praktikum yang akan dilaksanakan, tentu saja dengan merujuk pada RKPS dan buku panduan praktikum yang sudah dibuat dengan sangat indah dan memilih topik yang memungkinkan untuk dilaksanakan secara gabungan. Setelah itu, dosen semua matakuliah yang dilibatkan mendiskusikan operasionalisasi penggabungan topik-topik praktikum yang telah dipilih dan menyusun kebutuhan anggaran biaya pelaksanaannya. Kemudian, dalam satu minggu berikutnya dosen mensosialisasikan rencana yang telah dibuat kepada mahasiswa dan meminta mahasiswa untuk menyusun panitia kecil tingkat matakuliah. Panitia kecil tingkat matakuliah ini kemudian disampaikan kepada ketua minat untuk memanggil mereka guna melakukan sosialisasi gabungan mengenai pelaksanaan praktikum bersama dengan para dosen pengauh matakuliah untuk kemudian menyusun panitia gabungan dan menyusun rencana operasional pelaksanaan praktikum gabungan.

Dalam panitia gabungan tersebut, yang menjadi unsur utama kepanitian adalah mahasiswa. Hal ini sekaligus merupakan proses pembelajaran kompetensi berorganisasi bagi mahasiswa yang dalam matakuliah biasanya diajarkan lebih banyak kompetensi teknis. Dalam hal kepanitian ini, dosen hanya berperan sebagai pelindung, pengarah, dan pendamping. Panitia gabungan inilah yang selanjutnya mempersiapkan seluruh aspek pelaksanaan praktikum gabungan, mulai dari menentukan lokasi praktikum, mengurus perijinan, mempersiapkan alat dan bahan, mempersiapkan daftar pertanyaan dan lembar pengamatan, dan yang paling penting menyiapkan anggaran biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan praktikum selama satu hari di lapangan dan satu hari berikutnya di laboratorium.

Pelaksanaan praktikum gabungan ini memungkinkan mahasiswa memperoleh kesempatan untuk belajar berorganisasi guna memperoleh kompetensi kepemimpinan, tatakelola, dan akuntabilitas. Bagi dosen, pelaksanaan praktikum gabungan ini memungkinkan diperoleh data yang dapat dianalisis lebih lanjut untuk kepentingan pembuatan basis data OPT dan bahkan untuk penyusunan karya ilmiah kelompok. Tentu saja, semuanya harus dilakukan atas dasar kesepakatan, supaya tidak ada pihak yang meraksa dipaksa dan dirugikan. Tentu saja, semuanya harus didahului dengan proses yang wajar sebab hasil yang baik saja belum cukup bila proses pelaksanaannya tidak wajar. Tapi yang kemudian lebih penting dari ini semua, jangan sampai ada kecurigaan oleh siapapun. Sebab ini dilakukan untuk tujuan bersama mewujudkan visi menghasilkan lulusan bersrandar internasional. 

Baca juga: 

0 komentar:

Posting Komentar

Bila Anda merasa menerima manfaat dari mengunjungi blog ini, tolong sampaikan komentar

Berbagi

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites